Hari ini saya berkesempatan menjadi salah saru Juri atau Hakim untuk MQK (Musabaqah Qira’atul Kutub) untuk pesantren di wilayah Sukoharjo. Saya diminta menjadi Hakim untuk bidang kitab Tafsir, dengan peserta tingkat menengah (Wustho) dan tingkat atas (Ulya).
Ingatan saya kembali ke masa lalu, setidaknya saya pernah jadi peserta (walau untuk sekedar antar santri pondok), dan juga pernah jadi pembimbing (yang dibimbing berhasil sampai tingkat nasional) untuk acara seperti ini.
Ada kebanggaan tersendiri, baik saat jadi peserta, pembimbing dan juga Juri di acara seperti ini.
Al-Qur’an dan Hadis itu berbahasa Arab, memahaminya tentu butuh kemampuan berbahasa Arab. Dan lomba Qira’atul Kutub seperti itu merupakan salah satu saja dari berbagai cara agar santri, pelajar atau mahasiwa mau belajar, memahami dan mencintai bahasa Arab melalui pembacaan atas teks-teks Arab.
Beberapa peserta tadi menampakkan kemampuan yang sangat baik; intonasi, kaidah kebahasaan, mufradat dan pemahaman kalimat. Jika saja semakin banyak yang seperti ini, dan ditambah beberapa polesan sana sini, ada harapan besar bagi umat Islam Indinesia di masa yang akan datang. Semoga…!!!
Boyolali, 10 April 2014
Cinta Bahasa Arab
Iklan